Punggur - Baitulmustaqim.com - Ciri-Ciri Orang yang
Beruntung Dalam Hidup - Kebahagiaan
sejati bukan hanya soal harta, jabatan, atau pujian manusia, melainkan
ketenangan hati yang hadir karena ridha Allah.
Pada pengajian rutin Ahad Legi, 28 September 2025, yang berlangsung di Aula Al-Badar, KH. Muchtar Ghozali menyampaikan tausiah bertema “Ciri-Ciri Orang yang Beruntung dalam Hidup.”
Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh santri dan walisantri dengan penuh antusias. Dalam ceramahnya, beliau menjelaskan makna keberuntungan sejati menurut ajaran Islam, serta tanda-tanda orang yang hidupnya dipenuhi keberkahan dan ketenangan.
Berikut ini merupakan ciri-ciri seseorang yang beruntung dalam hidup :
Rezeki yang Halal
Rezeki yang halal adalah sumber
keberkahan. Rezeki yang halal bukan hanya tentang jumlah, tetapi tentang keberkahan di dalamnya. Ketika seseorang mencari nafkah dengan cara yang jujur dan baik, maka setiap hasil jerih payahnya membawa ketenangan dan kebahagiaan.
Makanan yang masuk ke tubuh dari rezeki halal akan memengaruhi hati, pikiran, dan amal. Hati menjadi tenang, pikiran jernih, dan perbuatan cenderung menuju kebaikan.
Sebaliknya, jika rezeki diperoleh dengan cara yang tidak halal, maka hati bisa gelap dan amal kehilangan nilai keberkahannya. Allah SWT berfirman:
“Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal lagi baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 168)
Karena itu, mencari rezeki halal
bukan sekadar urusan dunia, tetapi juga jalan menuju ketenangan batin dan
diterimanya ibadah.
Istiqamah dalam Shalat Berjamaah
Shalat berjamaah bukan hanya sekadar rutinitas ibadah, tetapi sebuah simbol kebersamaan dan kesatuan umat Islam. Di dalamnya terdapat nilai-nilai disiplin, persaudaraan, serta ketundukan total kepada Allah SWT.
Ketika seorang muslim melangkahkan kaki menuju masjid untuk berjamaah, setiap langkahnya dihitung sebagai pahala, dan setiap sujudnya menjadi saksi keimanan di hadapan Allah. Rasulullah SAW bersabda:
“Shalat berjamaah lebih utama dibandingkan shalat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menunjukkan betapa Allah begitu menghargai kebersamaan dalam ibadah. Shalat yang dilakukan bersama jamaah bukan hanya menambah pahala, tetapi juga menguatkan hati dan mempererat ukhuwah islamiyah di antara sesama muslim.
Meringankan Beban Dosa dengan Taubat
Ada
dua hal yang membuat hidup terasa berat:
- Dosa yang menumpuk. Dosa adalah beban yang menyesakkan hati. Jalan keluarnya adalah memperbanyak istighfar dan taubat. Rasulullah SAW mengajarkan Sayyidul Istighfar, yang apabila dibaca dengan penuh keyakinan pagi dan petang, dosa-dosa sebesar buih di lautan pun akan diampuni.
- Hawa nafsu yang tidak terkendali. Nafsu
cenderung mengajak kepada keburukan, sebagaimana firman Allah:
“Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku.” (QS. Yusuf: 53)
Karena
itu, perjuangan terbesar seorang hamba adalah melawan nafsunya sendiri.
Kedekatan Dengan Ulama
Orang beruntung adalah mereka yang dekat dengan ulama. Tidak harus selalu sowan langsung, menghadiri majelis ilmu atau membaca karya ulama sudah termasuk bentuk kebersamaan dengan mereka. Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi. Para nabi tidak mewariskan dinar maupun dirham, tetapi mereka mewariskan ilmu. Maka siapa yang mengambilnya, sungguh ia telah mengambil bagian yang banyak.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah)
Dari ulama kita bisa memperoleh petunjuk, nasihat, dan hikmah yang menjadi bekal menjalani kehidupan.
KH. Muchthar Ghozali
mengingatkan bahwa orang beruntung adalah mereka yang menjaga kehalalan rezeki,
istiqamah dalam shalat berjamaah, rajin bertaubat, mampu mengendalikan hawa
nafsu, serta dekat dengan ulama.
Barangsiapa menjaga semua itu, insyaallah hidupnya
dipenuhi keberkahan, ketenangan, dan keselamatan dunia-akhirat.
Semoga dengan adanya artikel Ciri-Ciri Orang yang Beruntung Dalam Hidup kita semua tergolong dalam orang-orang yang beruntuk, baik di dunia maupun di akhirat.
Terimakasih, Wassalam .....
Posting Komentar